Parlemen Itu Panggung, Rakyat Cuma Penonton
Dalam demokrasi yang ideal, parlemen adalah representasi suara rakyat—tempat gagasan publik diperdebatkan, diperjuangkan, dan diwujudkan. Namun, dalam praktiknya, banyak yang mulai merasakan jarak: antara mereka yang duduk di kursi dewan,…
Mereka Tak Viral, Tapi Tetap Bertahan
Di tengah dunia yang penuh sorak-sorai digital, di mana viralitas seolah menjadi ukuran nilai dan keberhasilan, ada sekelompok orang yang memilih jalan sepi. Mereka tak muncul di linimasa setiap hari.…
5 Film yang Harusnya Masuk Kurikulum
Pendidikan bukan hanya soal angka dan teori—tetapi tentang memahami manusia, sejarah, moral, dan makna kehidupan. Sayangnya, pelajaran penting ini sering sulit disampaikan lewat buku teks. Di sinilah film mengambil peran…
Berita Itu Produk. Kebenaran? Tergantung Sponsor
Dulu, berita dianggap sebagai penjaga gerbang kebenaran. Kini, ia lebih mirip produk di rak supermarket—disusun, dikemas, dan dijual demi klik, rating, dan sponsor. Kita hidup di era di mana berita…
Kita Hidup Dalam Dunia yang Dikurasi Algoritma
Pernah merasa bahwa semua yang muncul di layar gadget-mu terasa terlalu “kamu banget”? Entah itu video TikTok, rekomendasi YouTube, iklan sepatu, atau postingan Instagram dari orang yang belum kamu kenal…
Doa Terakhir untuk Negara yang Kelewat Sibuk
Di tengah deru kendaraan, notifikasi tanpa jeda, rapat beruntun, dan kebisingan opini digital, ada satu hal yang perlahan hilang dari bangsa ini: hening. Waktu untuk menunduk, bukan karena kalah, tapi…
Kritik Dilarang, Tapi Janji Bohong Tidak?
Di tengah ruang publik yang semakin sempit, muncul ironi yang sulit dicerna logika: kritik dianggap ancaman, tapi janji-janji palsu diterima begitu saja. Mengapa ketika rakyat bersuara, dianggap mengganggu stabilitas, tapi…
Pinggiran Tak Butuh Kasihan, Butuh Didengar
Seringkali kita berbicara tentang “pinggiran” dengan nada iba—seolah-olah mereka adalah objek belas kasihan. Padahal, yang paling dibutuhkan bukanlah simpati kosong, melainkan kesediaan untuk mendengarkan: suara mereka, cerita mereka, dan realitas…
Review Buku: Saat Penulis Lebih Tajam dari Pengacara
Ada kalanya pena lebih tajam dari pedang. Tapi dalam buku ini, pena sang penulis terasa lebih tajam dari argumen seorang pengacara. Ia tidak hanya menyampaikan opini, tapi membedah fakta, menelanjangi…