Berita Itu Produk. Kebenaran? Tergantung Sponsor

Dulu, berita dianggap sebagai penjaga gerbang kebenaran. Kini, ia lebih mirip produk di rak supermarket—disusun, dikemas, dan dijual demi klik, rating, dan sponsor. Kita hidup di era di mana berita tidak lagi netral, tapi bisa dipoles sesuai kepentingan.

Pertanyaannya: masih adakah ruang untuk kebenaran di antara iklan dan algoritma?


đź“° Ketika Berita Jadi Komoditas

Di dunia yang dikuasai atensi, berita bukan sekadar informasi—tapi konten. Judul dimanipulasi agar viral, narasi diarahkan agar emosional, dan fakta dipoles agar sesuai selera pasar. Tak jarang, siapa yang membayar, dia yang menentukan arah ceritanya.

“Objektivitas sering kalah oleh kebutuhan bertahan hidup secara komersial.”


⚠️ Tanda-Tanda Berita Sudah Jadi Dagangan

  1. Headline Clickbait, Isinya Minim Fakta
    Judul bombastis hanya pancingan. Informasi penting dikaburkan atau bahkan tak disampaikan.
  2. Ada Brand atau Sponsor di Balik Liputan “Netral”
    Liputan produk, figur publik, atau isu sosial bisa jadi iklan terselubung yang dibungkus sebagai berita.
  3. Sudut Pandang yang Selalu Sama
    Jika media hanya menyuarakan satu pihak terus-menerus, kita patut bertanya: siapa yang diuntungkan?
  4. Penting Tapi Tidak Viral = Tidak Diliput
    Banyak isu kemanusiaan atau lingkungan luput dari radar karena “tidak menguntungkan.”

📢 Lalu, Apa yang Bisa Kita Lakukan?

  • Kritis terhadap sumber. Cek siapa pemilik media, siapa sponsornya, dan bagaimana pola pemberitaannya.
  • Bandingkan beberapa media. Jangan konsumsi satu suara saja.
  • Dukung jurnalisme independen. Bukan yang paling besar, tapi yang paling jujur.

“Kebenaran hari ini bukan soal siapa yang paling cepat, tapi siapa yang masih berani berdiri tanpa bayaran.”

Related Posts

Film Underground yang Bikin Kita Gugat Realita

Di Luar Layar Bioskop, Di Dalam Luka Sosial Kita sudah biasa disuguhi film Indonesia yang “aman”: kisah cinta, horor ringan, atau drama keluarga. Tapi di luar bioskop, ada dunia sinema…

5 Film yang Harusnya Masuk Kurikulum

Pendidikan bukan hanya soal angka dan teori—tetapi tentang memahami manusia, sejarah, moral, dan makna kehidupan. Sayangnya, pelajaran penting ini sering sulit disampaikan lewat buku teks. Di sinilah film mengambil peran…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Serangan Media Sosial: Dialog atau Kekerasan?

Serangan Media Sosial: Dialog atau Kekerasan?

Sisi Gelap Ekonomi Online Travel Agen

Sisi Gelap Ekonomi Online Travel Agen

Uang Publik, Proyek Publik: Acara Seremonial

Uang Publik, Proyek Publik: Acara Seremonial

Tanpa Akses Internet, Generasi Mati Suri?

Tanpa Akses Internet, Generasi Mati Suri?

Kenapa Film Adaptasi Best-Seller Justru Hambar?

Kenapa Film Adaptasi Best-Seller Justru Hambar?

Puisi Jalanan: Goresan Kritik Di Balik Grafiti

Puisi Jalanan: Goresan Kritik Di Balik Grafiti