Jakarta – Blackbuzzardpress.com – Konsep Atlantis, benua yang diduga hilang di masa lalu, masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Banyak peneliti yang mengatakan bahwa Atlantis saat ini terdapat di berbagai lokasi, namun hal tersebut belum dapat dibuktikan secara pasti. Atlantis sering digambarkan sebagai masyarakat utopis maju yang memiliki kebijaksanaan untuk mewujudkan perdamaian dunia.

Ribuan buku, majalah, dan situs web didedikasikan untuk studi dan presentasi Atlantis. Beberapa orang kehilangan harta benda dan bahkan nyawanya saat menjelajahi Atlantis.

Asal Usul Atlantis

Berbeda dengan banyak legenda yang asal usulnya hilang seiring waktu, sejarah mencatat dengan tepat kapan dan di mana kisah Atlantis pertama kali muncul. Dikutip dari Live Science: Kisah Atlantis pertama kali diceritakan dalam dua dialog Plato, Timaeus dan Critias, yang ditulis sekitar tahun 360 SM.

Ini sudah tertulis. Saat ini, Atlantis sering dipandang sebagai utopia atau fantasi damai, namun Atlantis yang digambarkan Plato dalam Historia-nya sangat berbeda. Dalam bukunya Encyclopedia of Doubtful Archaeology, profesor arkeologi Ken Feder mengatakan tentang cerita Plato: Atlantis bukanlah masyarakat yang sempurna.” Sebaliknya, Atlantis adalah perwujudan negara yang kaya secara materi, maju secara teknologi, dan kuat secara militer, namun bukannya peradaban yang hilang, ia justru dirusak oleh kekayaan, kecanggihan, dan kekuasaannya ditemukan utuh dan berpenghuni,” kata Feder. Sebagai alat konspirasi sejarah, banyak peneliti tidak menemukan bukti bahwa legenda Atlantis ada sebelum Plato menulis tentangnya.

Benua yang “Hilang”

Selama berabad-abad, banyak orang percaya bahwa pasti ada kebenaran di balik mitos Atlantis, meskipun asal-usulnya jelas-jelas fiksi. Banyak orang kemudian berspekulasi tentang di mana Atlantis mungkin ditemukan. Faktanya, banyak sekali ahli yang berusaha menemukan Atlantis berdasarkan fakta yang sama.

Kandidat yang diduga bagian dari Atlantis antara lain Samudera Atlantik, Antartika, Bolivia, Turki, Jerman, Malta, dan Karibia, dengan kumpulan bukti dan argumentasinya masing-masing. Berdasarkan pemberitaan detikInet, ahli paleontologi ITB Profesor Yahadi Zaim menjawab soal kaitannya dengan

Atlantis yang Pernah dikaitkan Dengan Indonesia

Menurutnya, Plato sejak awal tidak menyebutkan secara pasti di mana Atlantis berada. Namun Atlantis diketahui hilang akibat gempa “Plato hidup antara 350 dan 300 SM. Dan Plato tidak pernah mengatakan bahwa Atlantis ada di Indonesia atau Asia Tenggara. Plato mengatakan bahwa Atlantis menghilang dalam semalam karena gempa bumi. Yah, secara geologis itu mungkin (“tetapi sejauh ini, datanya tidak Itu tidak menunjukkan peristiwa seperti itu terjadi,” jelas Profesor Zaim.

Dalam hal ini Indonesia pernah mengalami peristiwa serupa yaitu letusan gunung Krakatau pada tahun 1883 yang menghancurkan pulau tersebut dalam satu hari. Selain peristiwa , keberadaan Sundalandia di masa lalu juga menjadi salah satu faktor yang menghubungkan Indonesia dan Atlantis. “Atlantis dianggap benua yang nyaman dan kaya. Belum ada bukti apakah ada hubungannya dengan Sundaland. Sains harus disertai bukti,” ujarnya Ta.

“Sundaland tenggelam hingga kedalaman sekitar 100 meter. Untuk mencari bukti di bidang arkeologi misalnya perlu ekskavasi atau penggalian arkeologi. Atau untuk penelitian paleontologi harus ke sana. Tidak. Ya tidak bisa menyelam .Mahal sekali,” lanjut Profesor Zaim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *