Penggalian Bawah Air Mengungkap Pelabuhan Kuno di Dasar Laut Hitam

JAKARTA – Blackbuzzardpress.com – Pada tahun 2020, para peneliti melakukan penggalian ilmiah bawah air pertama di Laut Hitam.
Kini, hasil ekspedisi tersebut terungkap, mengungkap artefak dari ribuan tahun lalu dan kota pelabuhan kuno yang bertahan selama 1.500 tahun. 4.444 penggalian dilakukan di Kerpe, sebuah teluk kecil di pantai barat Laut Hitam, sekitar 100 kilometer dari kota utama Istanbul. Kata Yunani untuk teluk ini adalah “karpe”, yang berarti “pot” atau “kendi”, yang menunjukkan pentingnya teluk ini pada zaman kuno.

Lapor penelitian yang dipublikasikan di Anatolian Archaeology ini, menyebutkan Kerpe adalah pusat komersial selama periode Romawi, Bizantium, dan Genoa, menjadi titik perhentian dan pelabuhan yang aman bagi kapal-kapal yang melakukan perjalanan di sepanjang garis pantai Laut Hitam.

Kota Kuno di Bawah Laut
Pelabuhan Kerpe juga merupakan pelabuhan utama dalam penyediaan kayu dan bahan bakar ke Istanbul selama periode Ottoman, mengirimkan kayu gelondongan, batu bara, dan bahan bangunan ke kota tersebut. Pelabuhan tersebut telah menjadi titik jalan penting jauh sebelum zaman Ottoman, sebelum akhirnya tenggelam di bawah gelombang.

Artefak yang ditemukan dari pemukiman yang tenggelam diketahui berusia hingga 2.400 tahun. Temuan ini termasuk di antaranya amphorae, wadah yang populer digunakan untuk transportasi pada zaman kuno, serta temuan lain yang diharapkan dapat ditemukan di pusat perdagangan.

Yang tak kalah pentingnya adalah penemuan pelabuhan kuno itu sendiri. Sisa-sisa dermaga milik pelabuhan Kerpe Kuno itulah yang menyebabkan pekerjaan penggalian dimulai pada tahun 2020.

Tim penggalian menyelam ke lokasi tersebut sekitar 80 meter dari pantai pada kedalaman 4 meter. Di sana mereka berupaya menemukan temuan-temuan yang tersebar di area seluas sekitar 2.000 meter persegi, termasuk dua bagian dermaga kuno.

Dikutip dari Ancient Origins, penggalian saat ini sedang berlangsung dan dilakukan oleh Direktorat Museum Kocaeli di bawah pengawasan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Direktorat Jenderal Peninggalan Budaya dan Museum, Turki.

“Kami percaya bahwa temuan ini sangat berharga dalam menekankan hubungan komersial antara timur dan barat dari zaman kuno hingga periode Ottoman di Laut Hitam,” kata Serkan Gedük, Direktur Museum Kocaeli yang menampung temuan tersebut.

“Oleh karena itu, kami mencoba memamerkan aset budaya yang ditemukan selama penggalian bawah air secara kronologis dan dengan beberapa animasi di museum kami,” sambungnya.

Ia menambahkan, selama pekerjaan penggalian, kami telah mengidentifikasi banyak warisan budaya bawah air. “Temuan tersebut mulai dari sisa-sisa amphorae komersial yang berasal dari abad ke-4 SM hingga abad ke-12 M, hingga keramik berlapis merah, lampu, pecahan pipa, berbagai aset budaya milik masa Ottoman dan sisa-sisa kapal karam yang kami deteksi di wilayah tersebut,” ujarnya.

Temuan ini dipamerkan Museum Kocaeli dalam sebuah acara bertajuk ‘The Silent Harbor of the Black Sea: Kalpe’. Untuk pertama kalinya dalam ribuan tahun, rahasia pelabuhan Kerpe akan terungkap kembali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *