Raja Tutankhamun, atau yang lebih dikenal sebagai Raja Tut, adalah salah satu firaun Mesir kuno yang paling terkenal, meskipun masa pemerintahannya singkat. Namun, misteri terbesar yang menyelimuti sosoknya bukanlah tentang kekuasaannya, melainkan penyebab kematiannya yang mendadak pada usia sekitar 18 atau 19 tahun. Apakah Raja Tut meninggal karena penyakit atau ada konspirasi pembunuhan di baliknya?
1. Fakta Sejarah: Siapa Raja Tutankhamun?
Raja Tutankhamun memerintah Mesir sekitar tahun 1332-1323 SM pada Dinasti ke-18. Ia naik takhta saat masih kanak-kanak dan dikenal karena membatalkan kebijakan radikal ayahnya, Akhenaten, yang mencoba menghapuskan politeisme Mesir.
Makamnya ditemukan pada tahun 1922 oleh arkeolog Inggris Howard Carter, dengan harta karun luar biasa yang hampir tidak tersentuh selama ribuan tahun. Namun, kondisi mumi Raja Tut yang rapuh menimbulkan banyak pertanyaan tentang bagaimana ia meninggal.
2. Teori Penyebab Kematian Raja Tutankhamun
🔹 Hipotesis Kecelakaan dan Penyakit
Beberapa ilmuwan percaya bahwa Raja Tut meninggal akibat kecelakaan atau penyakit, berdasarkan analisis medis berikut:
- Cedera parah pada kaki kiri: Hasil CT scan menunjukkan bahwa kaki Raja Tut mengalami patah tulang parah, yang mungkin terinfeksi dan menyebabkan kematiannya.
- Penyakit Malaria: DNA yang ditemukan dalam tubuhnya menunjukkan bukti infeksi malaria, yang diperparah oleh kondisi kesehatannya yang lemah.
- Kelainan genetik: Karena pernikahan sedarah dalam keluarga kerajaan Mesir, Raja Tut diduga memiliki berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan tulang dan sistem imun yang lemah.
🔹 Konspirasi Pembunuhan?
Sebagian teori konspirasi menyatakan bahwa Raja Tut mungkin telah dibunuh, dengan dugaan tersangka seperti:
- Ay (penasihat kerajaan yang menjadi firaun setelahnya)
- Horemheb (jenderal militer yang akhirnya menggulingkan Dinasti ke-18)
Teori ini didasarkan pada luka di tengkoraknya yang awalnya diduga akibat pukulan benda tumpul, meskipun penelitian terbaru membantahnya dan menganggapnya sebagai kerusakan pascakematian.
3. Apakah Kutukan Firaun Berperan?
Saat makam Raja Tut dibuka, beberapa orang yang terlibat dalam ekspedisi meninggal dalam waktu singkat, termasuk Lord Carnarvon, sponsor ekspedisi Howard Carter. Hal ini memicu legenda tentang “Kutukan Firaun”, meskipun ilmuwan modern mengaitkan kejadian ini dengan bakteri dan jamur berbahaya yang mungkin ada dalam makam.
Kesimpulan
Meskipun berbagai teori telah muncul, bukti ilmiah lebih mendukung bahwa kematian Raja Tut disebabkan oleh kombinasi cedera, infeksi, dan penyakit genetik daripada pembunuhan. Namun, misteri seputar hidup dan kematiannya tetap menjadi salah satu teka-teki terbesar dalam sejarah Mesir kuno.
Bagaimana menurutmu? Apakah Raja Tutankhamun meninggal secara alami atau ada konspirasi di baliknya?