Dari Panggilan Aplikasi ke Jalanan Kota
Tukang ojek online sering kita lihat sebagai bagian dari pemandangan sehari-hari di kota besar. Tinggal sentuh layar, mereka datang—mengantar makanan, mengantar penumpang, atau mengirim paket. Namun, di balik layar gadget, ada cerita hidup yang jarang tersorot.
Mereka adalah orang-orang yang berjuang di tengah lalu lintas padat, panas terik, hujan deras, dan persaingan ketat demi memenuhi kebutuhan hidup.
Penghasilan yang Tak Selalu Pasti
Sistem bagi hasil dan insentif aplikasi kadang menjadi pedang bermata dua.
- Di satu sisi, ada peluang mendapatkan penghasilan lebih jika rajin mengambil order.
- Di sisi lain, perubahan kebijakan insentif yang mendadak bisa membuat penghasilan menurun drastis.
Banyak pengemudi harus bekerja 10–14 jam sehari demi membawa pulang uang yang cukup, dengan resiko kesehatan dan keselamatan yang tinggi.
Tekanan Psikologis dan Sosial
Selain tekanan fisik, pengemudi ojek online juga menghadapi tekanan mental:
- Tuntutan rating tinggi dari pelanggan, yang berpengaruh langsung pada pendapatan.
- Persaingan antar-driver di wilayah tertentu.
- Tekanan keluarga untuk memenuhi kebutuhan harian, membayar sekolah anak, dan biaya sewa rumah.
Kadang, satu ulasan buruk dari pelanggan bisa memengaruhi performa akun, padahal situasinya di lapangan sering tidak sepenuhnya dalam kendali pengemudi.
Cerita Nyata di Balik Layar
Salah satu kisah yang sering terulang adalah pengemudi yang tetap bekerja meski sakit ringan karena tidak ada jaminan pendapatan harian jika mereka istirahat. Ada juga yang tidak memiliki asuransi kesehatan memadai, sehingga setiap kecelakaan berarti biaya besar yang menggerus tabungan.
Banyak yang mengandalkan komunitas sesama pengemudi untuk saling membantu—mulai dari urunan bensin hingga bantuan bagi rekan yang kecelakaan.
Antara Kemandirian dan Kerentanan
Pekerjaan ini memberi kebebasan waktu dan peluang pendapatan, tetapi juga menyisakan kerentanan ekonomi. Teknologi memberi mereka “panggung” untuk bekerja, tetapi keberlangsungan hidup tetap bergantung pada kebijakan perusahaan dan kondisi pasar.
Penutup: Menghargai yang Tak Terlihat
Ojek online bukan sekadar ikon gaya hidup urban, tetapi juga simbol gigihnya perjuangan rakyat pekerja di era digital. Di balik setiap perjalanan yang kita pesan, ada manusia yang mengandalkan order itu untuk bertahan hidup.






