Aku Lebih Takut Mati Biasa

Banyak orang takut mati karena sakit. Karena usia. Karena kecelakaan.
Tapi aku?
Aku lebih takut mati… biasa. Mati tanpa makna. Mati tanpa bekas. Mati yang bahkan tidak dikenang, bahkan oleh diri sendiri.


1. Hidup yang Panjang, Tapi Kosong

Bayangkan hidup sampai tua, tapi tanpa satu pun hal yang benar-benar berarti.
Tak pernah mencoba mimpi yang kau pendam sejak lama.
Tak pernah berkata “maaf” pada orang yang kau sakiti.
Tak pernah melangkah keluar dari zona nyaman.

Apakah itu hidup… atau hanya menunda mati?


2. Takut Mati Biasa Artinya Ingin Hidup Luar Biasa

Bukan soal popularitas.
Bukan soal kekayaan atau sorotan.
Tapi tentang hidup yang penuh kesadaran—bahwa setiap hari adalah peluang untuk menjadi lebih berani, lebih tulus, lebih nyata.

Mati biasa bukan karena kita tidak hebat. Tapi karena kita menyerah terlalu cepat untuk jadi versi terbaik diri kita.


3. Hidup yang Membekas di Orang Lain

Aku ingin hidup yang ketika aku tiada, seseorang bisa berkata:
“Dia pernah ada, dan kehadirannya membuat sesuatu jadi lebih baik.”
Entah lewat senyum kecil, tulisan sederhana, atau doa diam-diam di tengah malam.

Karena jejak tidak harus besar. Tapi harus nyata.


4. Hidup Sekarang, Bukan Nanti

Setiap keputusan hari ini menentukan apakah kita akan mati biasa… atau hidup dengan luar biasa.
Jadi,

  • Kirim pesan ke orang yang kamu rindukan
  • Coba hal baru walau takut
  • Maafkan dirimu sendiri
  • Beri makna dalam tugas terkecil sekalipun

Kesimpulan:

Aku tidak takut mati. Tapi aku takut jika hidupku berlalu…
tanpa pernah benar-benar dijalani.
tanpa pernah memberi arti.
tanpa pernah menjadi terang, walau hanya sekejap.

Mati itu pasti. Tapi hidup luar biasa—itu pilihan.

Related Posts

Stimulus Natal: Janji Pemerintah, Harapan Masyarakat

Janji Pemerintah di Akhir Tahun Setiap menjelang Natal dan akhir tahun, pemerintah biasanya mengumumkan bantuan sosial atau stimulus: mulai dari uang tunai, paket sembako, hingga diskon tarif listrik atau transportasi…

Kota Tanpa Tradisi: Kehilangan Rasa Gotong Royong

Gotong Royong: Identitas yang Mulai Pudar Gotong royong bukan sekadar membantu tetangga membangun rumah atau membersihkan lingkungan. Ia adalah roh kebersamaan, sebuah nilai yang menegaskan bahwa manusia tidak bisa hidup…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Stimulus Natal: Janji Pemerintah, Harapan Masyarakat

Stimulus Natal: Janji Pemerintah, Harapan Masyarakat

Jurnalisme Jalanan: Menguak Kisah dari Pinggiran Kota

Jurnalisme Jalanan: Menguak Kisah dari Pinggiran Kota

Film Tentang Kesepian di Kota Besar: Suara yang Terbungkam

Film Tentang Kesepian di Kota Besar: Suara yang Terbungkam

Kota Tanpa Tradisi: Kehilangan Rasa Gotong Royong

Kota Tanpa Tradisi: Kehilangan Rasa Gotong Royong

Seni Publik: Antara Dana Negara dan Kemandirian Kreatif

Seni Publik: Antara Dana Negara dan Kemandirian Kreatif

Serial TV yang Mengangkat Isu Sosial dan Perlawanan

Serial TV yang Mengangkat Isu Sosial dan Perlawanan