Seni Publik: Antara Dana Negara dan Kemandirian Kreatif

Seni Publik dan Politik Representasi Seni publik—patung di taman kota, mural di dinding, instalasi di jalanan—selalu lebih dari sekadar estetika. Ia adalah simbol representasi: siapa yang berhak bersuara, nilai apa…

Debat Publik di Media vs Aspirasi Rakyat Biasa

Ruang Publik: Milik Siapa Sebenarnya? Debat publik di media—baik televisi, radio, maupun platform digital—sering kali dikuasai oleh elit politik, akademisi, dan komentator profesional. Mereka membicarakan isu besar, membuat analisis mendalam,…

Kekosongan Tradisi di Kota Beton

Dari Lumbung ke Lobi Apartemen Dulu, di desa-desa yang kini perlahan menghilang, gotong royong adalah napas sehari-hari. Orang-orang bekerja sama membangun rumah, memperbaiki jalan, atau sekadar membersihkan lingkungan. Tidak ada…

Seni Publik yang Dibayar Negara? Siapa yang Menang?

Seni di Tembok Kota: Ekspresi atau Instruksi? Lukisan mural, instalasi di trotoar, pertunjukan musik jalanan hingga patung monumental—seni publik telah menjadi wajah baru kota modern. Tapi, di balik warna-warni estetika…

Komunitas Jalanan: Perlawanan Tanpa Panggung

Mereka Tak Punya Panggung, Tapi Punya Suara Di balik trotoar yang retak, tembok penuh grafiti, dan kolong flyover yang berisik, ada kehidupan yang berdetak keras—komunitas jalanan. Mereka bukan hanya sekumpulan…

Titik Nol Ekonomi: Cerita Ibu Penjual Keliling

Mereka yang Tak Pernah Masuk Berita Pagi buta, kota masih berembun, deru motor belum ramai, dan langit belum benar-benar terang. Tapi di saat itu, banyak ibu-ibu di pinggir kota sudah…

Kritik Dilarang, Tapi Janji Bohong Tidak?

Di tengah ruang publik yang semakin sempit, muncul ironi yang sulit dicerna logika: kritik dianggap ancaman, tapi janji-janji palsu diterima begitu saja. Mengapa ketika rakyat bersuara, dianggap mengganggu stabilitas, tapi…