Langit Hitam di Dalam Dada

Ada hari-hari ketika langit di dalam dada terasa lebih gelap dari malam. Bukan karena tidak ada cahaya, tetapi karena beratnya beban yang sulit dijelaskan. Semua orang pernah merasakannya, meski kadarnya berbeda-beda.

Saat Perasaan Tak Terungkap

Kadang kita tersenyum di luar, tapi di dalam, badai mengamuk. Ada kalimat-kalimat yang ingin diteriakkan, ada air mata yang ingin dibiarkan jatuh, namun semuanya terkurung rapat. Dunia menuntut kita kuat, sementara kita bahkan nyaris tak mampu berdiri.

Tak mengapa. Merasakan kesedihan bukan kelemahan. Itu adalah tanda bahwa kita manusia—penuh dengan warna, bukan hanya cerah, tapi juga kelam.

Membiarkan Diri Merasakan

Menghadapi langit hitam di dalam dada bukan berarti harus mengusirnya cepat-cepat. Kadang, kita hanya perlu diam, duduk bersama rasa itu, dan membiarkannya berbicara. Mungkin ia ingin memberitahu sesuatu: tentang luka yang belum sempat sembuh, tentang mimpi yang sempat terkubur.

Memberi ruang pada perasaan adalah bentuk keberanian. Dengan itu, perlahan-lahan, langit yang hitam akan menemukan kilau bintangnya kembali.

Harapan di Balik Kelam

Tidak ada malam yang abadi. Tidak ada langit yang terus-menerus gelap. Suatu saat, fajar akan datang. Mungkin bukan besok, mungkin bukan minggu ini, tapi cahaya itu pasti ada.

Memelihara harapan, sekecil apa pun, adalah cara kita bertahan. Dan kadang, bertahan saja sudah merupakan kemenangan.

Related Posts

Yang Tertawa Belum Tentu Bahagia, Tapi Tak Bisa Menangis

Tertawa sering dianggap sebagai tanda kebahagiaan. Tapi benarkah demikian? Di balik tawa yang keras, bisa jadi tersembunyi luka yang dalam. Banyak orang yang mampu tersenyum lebar di hadapan dunia, namun…

Pikiran Ini Sudah Lelah, Tapi Tak Bisa Istirahat

Pernah merasa tubuhmu duduk diam, tapi pikiranmu terus berlari? Seakan-akan otakmu menolak tombol “pause”, meski kamu tahu kamu butuh istirahat. Ini bukan soal kurang tidur semata, tapi tentang kelelahan mental…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Yang Tertawa Belum Tentu Bahagia, Tapi Tak Bisa Menangis

Yang Tertawa Belum Tentu Bahagia, Tapi Tak Bisa Menangis

Negara Gagal Bukan Karena Bodoh, Tapi Karena Rakus

Negara Gagal Bukan Karena Bodoh, Tapi Karena Rakus

Mereka yang Hidup Tanpa Trending Topic

Mereka yang Hidup Tanpa Trending Topic

Kenapa Kita Lebih Percaya Lirik Lagu Daripada Berita?

Kapitalisme: Agama Baru Tanpa Surga

Berisik Tapi Tak Mengganggu Kekuasaan = Hiburan